Sektor pertanian masih merupakan sektor yang sangat menentukan perekonomian kabupaten banggai, karena sebagian besar penduduk mempunyai mata pencaharian dengan bercocok tanam, hal ini sesuai dengan data bahwa dari keseluruhan desa/kelurahan di kabupaten banggai sekitar 93,98% merupakan potensi sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan dan perikanan. 

Pada sektor pertanian ini dibagi menjadi 5 bagian sebagai berikut :

1. Tanaman pangan

2. Perkebunan

3. Kehutanan

4. Peternakan

5. Perikanan

- Potensi pertanian Luas lahan sawah 27.461 Ha

* PENDATAAN JENIS KOMODITI UNGGULAN DAN SEKTOR ANDALAN KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2022

* PRODUKTIFITAS TANAMAN PANGAN KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2017 - 2022 (Kw/Ha)

Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, dibawah permukaan bumi, dan dibawah permukaan air.

Potensi pertambangan kabupaten banggai cukup luas dimana berdasarkan data dari cabang Dinas SDM Provinsi Sulawesi Tengah di Kabupaten Banggai terdapat 17 izin usaha pertambangan nikel dengan status IUP operasi produksi, namun dari jumlah tersebut baru 4 IUP yang sudah melakukan produksi yaitu PT. Penta Dharma Karsa dan PT. Prima Dharma Karsa disiuna kemudian PT. Aneka Nusantara Nasional dan PT. Koninis Fajar Mineral di kecamatan Bunta. Potensi pertambangan lainnya adalah bahan tambang batuan yang lokasinya tersebar di beberapa kecamatan antara lain Kecamatan Balantak Utara, Kecamatan Pagimana, Masama, Kecamatan Nuhon, dll.

* DAFTAR : JENIS KOMODITI UNGGULAN DAN SEKTOR ANDALAN KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2022

UPAYA TINDAKLANJUT PENYELESAIAN PERMASALAHAN SENGKETA LAHAN KELAPA SAWIT DI WILAYAH KECAMATAN LUWUK TIMUR (30 MEI 2023)

1. Potensi Sumber Daya Alam diwilayah Kabupaten Banggai patut kita syukuri karena dengan adanya potensi Sumber Daya Alam tersebut jika dikelola dengan baik akan meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Banggai umumnya dan masyarakat sekitar pada khususnya.
2. Namun dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam tersebut ternyata menyisakan permasalahan dilapangan khususnya terkait penggunaan lahan yang salah satunya antara lain tentang pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit yang umumnya terjadi karena adanya sengketa lahan antara perusahaan perkebunan dengan warga masyarakat pemilik lahan, salah satu contohnya yang terjadi di wilayah Kecamatan Luwuk Timur Kabupaten Banggai.
3. Bahwa terkait permasalahan sengketa lahan sawit di wilayah Kecamatan Luwuk Timur ini beberapa waktu yang lalu kami menerima aduan dari masyarakat yakni Ketua Persatuan Purnawirawan Polri Kab. Banggai dan Kuasa Hukumnya yang menyampaikan bahwa organisasi ini mengklaim memiliki lahan sawit diwilayah Kec. Luwuk Timur dan sampai tahun 2015 masih menerima bagi hasil dari produksi sawit, namun sejak 2015 - 2022 sudah tidak menerima pembayaran lagi dari hasil produksi kelapa sawit tersebut. Perlu diketahui juga bahwa di Luwuk Timur ada perusahaan dan perorangan yang mengusahakan perkebunan sawit disana antara lain PT. Kurnia Luwuk Sejati, Kel. Drs. Haris Dayanun dan Kel. Dr. Syahrullah dan masyarakat lainnya.
4. Menyikapi permasalahan sebagaimana disebutkan diatas, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai telah melakukan mediasi penyelesaian masalah antara PP Purnawirawan Polri Kabupaten Banggai dengan pihak-pihak yang bersengketa yakni PT. Kurnia Luwuk Sejati, Keluarga Drs. Haris Dayanun dan Keluarga Dr. Syahrullah serta pihak lainnya. Yaitu sbb :    

            a. Media dilakukan oleh DPRD Kab. Banggai melalui rapat dengar pendapat dengan menghasilkan rekomendasi DPRD Kab. Banggai Nomor 172.3/1463/DPRD tanggal 22                 Desember 2022 perihal hasil rapat dengar pendapat Komisi I DPRD Kab. Banggai bunan kelapa sawit di wilayah Kec. Luwuk Timur

            b. Mediasi dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai pada tanggal 10 Januari 2023 sesuai Surat Bupati Banggai Nomor 005/0058/Bag.SDA tanggal 06 Januari                 2022 perihal undangan rapat, sebagai tindaklanjut dari Rekomendasi DPRD Kab. Banggai tersebut dan aduan masyarakat dalam rangka penyelesaian permasalahan yang                 terjadi dalam pengelolaan sumber daya alam yang salah satunya perkebunan sawit di Kecamatan Luwuk Timur.

            c. Pada saat rapat tersebut undang antara lain : Bupati Banggai, Polres Banggai, Sekretaris Kabupaten Banggai, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asisten Perekonomian dan                 Pembangunan, Staf Ahli Bupati BIdang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Staf Ahli Bupati Ekonomi dan Kawasan WIlayah, Kasat Pol PP dan Damkar, Kepala Dinas TPHP                 Kab. Banggai, Kepala Dinas Perkimtan Kab. Banggai, Kabag Hukum, Kabag Tapem, Camat Luwuk Timur, Kepala BPN, PT. Kurnia Luwuk Sejati, Ketua dan Kuasa Hukum PP                 Polri Kab. Banggai, Notaris Rahmat dan Kepala Desa Baya dan Nuhon.

Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan dan prioritas pengembangan bagi sejumlah daerah, terlebih daerah yang mempunyai potensi seperti Kabupaten Banggai dengan adanya daya tarik wisata yang cukup besar, banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah dan kehidupan masnyarakat.

Untuk meningkatkan peran kepariwisataan, sangat terkait antara destinasi wisata sendiri yang dapat dijual dan sarana yang mendukungnya terkait dalam industri pariwisata. Usaha mengembangkan daerah tujuan wisata harus memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan wisata.

Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Banggai merupakan  kekayaan alam yang patut dibanggakan, dan setiap lokasi kunjungan wisata di harapkan mempunya keunikan dan berdaya saing terhadap daerah lain yang memiliki kesamaan nilai kualitas objek wisata sehingga menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya. Kabupaten Banggai memiliki beberapa objek wisata yang potensial dan tidak kalah indahnya dengan  daerah lain, namun masih banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang belum mengetahuinya karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara mengembangkan objek wisata.

Oleh karena itu perlu adanya media sosialisasi tentang beberapa potensi objek wisata yang ada di Kabupaten Banggai yang perlu diberikan peluang untuk dikembangkan sebagai produk pariwisata yang mempunyai daya saing.

Jenis-jenis ternak yang diusahakan di kabupaten banggai di klasifikasi dalam 3 bagian yaitu :

a. Ternak besar meliputi : sapi, kerbau dan kuda

b. Ternak kecil meliputi : kambing, domba, dan babi

c. Ternak Unggas meliputi : ayam kampung, ayam ras dan itik

DATA POPULASI TERNAK

DATA PRODUKSI DAGING PER JENIS TERNAK

Penduduk Kabupaten Banggai dalam beraktifitas sehari-hari bergantung pada energi listrik yang disalurkan oleh PT. PLN. Terdapat 3 unit pelayanan PT. PLN yang ada di Kabupaten Banggai. yaitu ULP Luwuk, ULP Toili dan ULP Ampana.

Di lihat dari daya yang terpasang pada masing-masing ULP. ULP Luwuk menjadi unit pelayanan dengan data terpasang paling tinggi, sebesar 68.831.140 KW. Sedangkan untuk ULP Toili sebesar 319.240.585. dan ULP Ampana sebesar 37.752.110. jumlah pelanggan listrik se-Kabupaten Banggai sebanyak 73.443 pelanggan.

Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kabupaten Banggai PT. PLN terus melakukan terobosan untuk melakukan peningkatan produksi listrik. Salah satu terobosan yang dilakukan adalah dengan melakukan pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) sebesar 40 MW yang bahan baku di suplai dari gas yang di produksi oleh JOB Pertamina Medco EP Tomori dan PT. Pertamina EP. Proyek tersebut saat ini sedang dilakukan kontruksi antara lain pembangunan PLTMG 40 MW di Batui, Pembangunan SUTT (saluran udara tegangan tinggi) Toili - Luwuk dan Luwuk - Bunta dan pembangunan Gardu Induk Toili, Bunta dan Luwuk.

Dalam menunjang kebutuhan listrik dikabupaten banggai juga terdapat pembangkit listrik energi baru terbarukan yaitu pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTMH) dengan lokasi di Hanga-hanga, Kelumpang Kecamatan Luwuk Selatan, Hek Kecamatan Bunta dan Lambangan Kecamatan Pagimana dengan jumlah daya terpasang 9.852 KW. Hasil produksi dari PLTMH ini dijual ke PT. PLN untuk selanjutnya dipasarkan ke masyarakat.

* SISTIM KELISTRIKAN KABUPATEN BANGGAI

* KONDISI KELISTRIKAN KABUPATEN BANGGAI

* MANIFESTASI PANAS BUMI

Manifestasi daerah Uwedaka, berupa mata air panas yang mengalir melalui celah batuan dengan temperatur air sekitar 48,4 - 51,2 ®C, pH netral 6.97, debit 0,2 - 0,71 L/detik, daya hantar listrik 881 - 903 µS/cm, tidak ditemukan adanya sinter dan sedikit berbau belerang dengan luas sekitar 2 x 1 m². Total jumlah panas yang hilang sekitar 1,33 kWth.

Manifestasi daerah Pulodagan berupa mata air hangat dengan temperatur 38,7 ®C, pH netral 7,92, tidak berbau, warna sedikit keruh, debit 1,0 L/detik, daya hantar listrik 2530 umhos/cm. Total jumlah panas yang hilang adalah 0,47 kWth.